Senin 16 May 2011 08:53 WIB

Rapor Ekonomi Banten Berwarna Merah!

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: cr01
Petani di Banten tengah menggarap sawah.
Foto: bantenpost.com
Petani di Banten tengah menggarap sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Perekonomian Banten mengalami pertumbuhan negatif. Indikator penurunan ini terlihat dari jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di Banten pada triwulan pertama tahun ini minus 1,15 persen.

Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,91 persen. “Pertumbuhan pada triwulan I-2011 merupakan bagian dari siklus tahunan yang masih terus berlanjut, yaitu pertumbuhan negatif pada setiap triwulan I,“ kata Kepala Bidang Statistik Sosial Balai Pusat Statistik (BPS) Banten, Bambang Luarso, Ahad (15/5).

Menurut Bambang, hanya sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh positif pada triwulan I-2011. Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan tumbuh sebesar 10,93 persen, sehingga berkontribusi sebesar 0,72 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan tersebut. Sedangkan, sektor lain tumbuh negatif kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh 2,01 persen.

Pertumbuhan sektor industri pengolahan minus 1,22 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran minus 2,65 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi minus 1,18 persen. Ketiga sektor ini berkontribusi negatif 1,23 persen terhadap pertumbuhan yang terjadi di triwulan I-2011.

Pengamat Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Dahnil Anzar mengatakan, sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian Banten. “Karena itu Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah kabupaten/kota sebaiknya segera mengambil langkah stategis di bidang pertanian,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement