REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, mengatakan bahwa penggalangan dana di anjungan tunai mandiri (ATM) mengatasnamakan yayasan adalah 100 persen sebagai bentuk penggalangan dana Negara Islam Indonesia (NII).
"Penggalangan dana NII dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya di tempat-tempat umum, seperti ATM, halte bus, dan pom bensin. Namun untuk di ATM-ATM, saya jamin 100 persen untuk gerakan NII," kata Ken.
Dia menjelaskan alasan dijadikannya ATM-ATM sebagai sasaran penggalangan dana gerakan NII karena jumlah uang yang bisa didapatkan dari nasabah yang mengambil uang di ATM lebih banyak dibandingkan tempat-tempat umum lain.
"Sekarang lihat, misalnya seseorang mengambil uang di ATM sebanyak ratusan ribu rupiah, untuk mengeluarkan uang Rp 5.000-10.000 tentu tidak akan terlalu keberatan. Ini (penggalangan dana di ATM, red.) lebih menguntungkan," katanya.