REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Entah berhubungan atau tidak, namun akhirnya Partai Demokrat memutuskan untuk memindahkan M Nazaruddin dari Komisi III tempatnya bernaung sejak menjadi anggota dewan pada 2009. Kepindahan ini hanya berselang beberapa hari setelah Dewan Kehormatan Demokrat meminta klarifikasi dari Nazaruddin mengenai kasus suap Sesmenpora.
Namun Wakil Sekjen Demokrat, Saan Mustofa membantah bahwa pemindahaan Nazaruddin ke Komisi VII dilatabelakangi oleh kasus suap Seskemenpora. "Ini rotasi biasa," ujar Saan singkat saat dihubungi, Jumat (13/5) petang.
Menurut Saan, Bendahara Partai Demokrat tersebut dipercaya ke Komisi bidang Pertambangan terkait kompetensinya di bidang tersebut. Pak Nazaruddin dipindah dari Komisi III DPR ke Komisi VII DPR. Ini kaitannya dengan bidang kerjanya di pertambangan. Menurutnya, kinerja Nazaruddin akan lebih maksimal jika berada di Komisi VII dibanding berada di komisi sebelumnya yang menangani bidang hukum.
Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI, Jafar Hafsah, pun memandang Nazaruddin sebagai hal biasa tanpa pertimbangan khusus. Jafar memberitahukan, bahwa selain Nazaruddin, Demokrat juga merotasi Ramadhan Pohan dari Komisi I ke Komisi II. "Pertimbangannya, sebentar lagi pemilu. Kompetensi ramadhan di keilmuan berkaitan pemilu. Kan disana sedang pembahasan UU pemilu," ujar Jafar.
Beberapa minggu belakangan ini, nama Nazaruddin dikait-kaitkan dengan kasus suap yang sedang ditangani KPK. Nazaruddin diduga memerintahkan Mindo Rosalina Manulang -- dikatakan stafnya di perusahaan pribadi miliknya -- untuk mendampingi pengusaha PT DGI untuk menemui Sekretaris Kemenpora, Muhammad El Idris. Ketiganya kini berada di tahanan KPK.
Tidak hanya Nazaruddin, kader Demokrat lainnya juga ikut terseret kasus yang sama. Dia tak lain Angelina Sondakh yang duduk di Komisi X. Namun, ternyata Angie tetap dipertahankan di komisi bidang olahraga dan kesenian tersebut. Melalui sejumlah klarifikasi, Partai Demokrat menyatakan belum menemukan indikasi keterlibatan keduanya dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang.