Jumat 13 May 2011 11:21 WIB

SBY: HAM Indonesia tak Lagi Jadi Bulan-Bulanan

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Didi Purwadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan terkait hasil KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Convention Center, Ahad (8/5).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan terkait hasil KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Convention Center, Ahad (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Meski, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.  

"Kita menyadari masih ada masalah HAM di dalam negeri kita, di banyak tempat, di banyak waktu. Itu termasuk pekerjaan rumah yang harus kita lakukan. Tapi, dibandingkan dengan wajah HAM kita 10-15 tahun lalu, tentunya telah banyak berubah," ujar Bambang Yudhoyono saat pertemuan dengan Komnas HAM di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/5).

Bahkan, jika menghadiri pertemuan-pertemuan internasional baik diselenggarakan PBB maupun organisasi HAM lain baik di Jenewa, Paris, atau New York,  Indonesia selalau jadi sorotan. "Jadi bulan-bulanan," kata Presiden.

Tapi, situasi itu secara sistematis telah berubah dan Indonesia telah beberapa kali terpilih dalam suara yang bulat  untuk berada di dewan HAM PBB. Walaupun begitu, prestasi ini tidak boleh membuat lengah.

Permasalahan HAM yang masih ada itu tentunya tidak boleh dibiarkan. Menurut SBY, segala sesuatunya harus diperbaiki dan disempurnakan. "Kita terus perbaiki, kita sempurnakan, kita koreksi hal-hal yang tidak benar," kata SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement