REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta supaya pengadaan pesawat MA 60 buatan Cina dijelaskan kepada masyarakat secara jelas. Sehingga tidak ada tuding menuding antara satu pihak dengan lainnya.
Menurut SBY, masalah pengadaan pesawat ini dimulai prosesnya pada Kabinet Indonesia Bersatu I. Sehingga para menteri yang tidak masuk dalam kabinet kemarin itu hendaknya perlu mendengarkan penjelasan langsung dari Menteri terkait. "Ini penting supaya masyarakat mendapat penjelasan yang gamblang," ujarnya, saat membuka sidang kabinet paripurna di kantornya, Kamis (12/6).
Menurutnya yang paling tepat memberikan penjelasan tersebut adalah Direktur Utama Merpati dan Menteri BUMN, termasuk Sofyan Djalil selalu menteri BUMN yang menangani masalah pengadaan tersebut. Kemudian Kementerian Perhubungan terkait dengan regulasi dan perizinan pesawat itu.
"Jelaskan dengan gamblang kepada rakyat, jangan saling menuding, saling menyalahkan karena semua bisa dijelaskan dengan tepat dan benar," ujar SBY.
Dalam sidang tersebut Presiden juga meminta laporan dan penjelasan secara resmi mengenai terjadinya musibah jatuhnya pesawat MA 60 di Teluk Kaimana Papua Barat. Menurutnya perlu langkah pencegahan termasuk inspeksi terhadap pesawat jenis yang sama dmiliki oleh Merpai.
"Juga santunan asurani baik kepada penumpang maupun kru pesawat saya juga ingin mendengar," katanya. teguh thr