REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tujuh penumpang pesawat Merpati Nusantara Airlines MA 60 PK MZK dengan nomor penerbangan MZ 8968 rute Sorong-Nabire-Kaimana yang jatuh di perairan Kaimana, Sabtu, belum ditemukan.
Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika, John Rettob di Timika, Sabtu, mengatakan bahwa informasi yang diterima jajarannya menyebutkan tujuh penumpang tersebut masih dalam pencarian.
"Kami mendapat informasi sekitar pukul 18.15 WIT dari Kaimana, 15 penumpang sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana. Jenazah mereka ditemukan terapung di permukaan laut. Sedangkan tujuh penumpang lainnya belum ditemukan," jelas John.
Ia mengatakan, pesawat berkapasitas 60 orang tersebut mengangkut 18 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua bayi serta sejumlah kru pesawat. Pesawat tersebut dipiloti Kapten Purwandi Wahyu dengan Co Pilot Paul Nap. Ikut dalam penerbangan itu Pramugari Sumaryani dan Indriyana Puspasari serta dua teknisi yakni Joko dan Dadi Tarsidik.
Pesawat naas itu dikhabarkan mengalami putus komunikasi dengan menara pengawas dalam posisi 15 mil dari Kaimana. Menurut John, posisi pesawat saat ini berada di laut sekitar 500 meter dari ujung landasan pacu Bandara Kaimana. "Posisi pesawat jatuh di laut persis di ujung landasan pacu 19 Bandara Kaimana. Demikian informasi yang kami terima," kata John.
Saat pesawat Merpati tersebut jatuh, dikhabarkan bahwa cuaca di sekitar Kota Kaimana dalam kondisi hujan lebat. Pesawat tersebut merupakan pesawat baru buatan China yang baru dibeli PT Merpati Nusantara Airlines pada Oktober 2010.
Pesawat naas itu berangkat dari Nabire sekitar pukul 12.50 WIT dan diperkirakan tiba di Kaimana sekitar pukul 14.11 WIT. Hingga saat ini tim SAR Kaimana dibantu Pemkab setempat terus melakukan upaya pencarian para korban yang hilang yang dikhabarkan terbenam dalam dasar laut sedalam 30 meter di sekitar Bandara Kaimana.