REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia sudah mengetahui soal pembajakan kapal MT Gemini berbendera Singapura di luar perairan laut Kenya yang diawaki oleh anak buah kapal dari Indonesia. Namun belum ada sikap secara resmi dari Presiden tentang pembajakan itu.
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah presiden sudah mengetahui soal pembajakan ini dan telah dilaporkan. Duta besar RI di Singapura sudah melaporkannya ke Kementerian Luar Negeri dan langsung dilanjutkan ke Presiden.
Namun soal detil operasionalnya berada di Kementerian Koodinator Politik Hukum dan Keamanan. "Perkembangan masalah ini sudah dilaporkan oleh Kementerian luar negeri. Kalau detil operasional Kemenkopolhukam," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Senin (2/5).
Soal penyikapan yang akan dilakukan oleh Presiden, dia juga belum mau berkomentar lebih jauh. "Ada hal-hal yang tidak bisa semua (di)komentar(i)," katanya.
Diberitakan Sebuah kapal tanker milik Singapura dibajak di luar perairan laut Kenya. Kapal tersebut diawaki oleh 25 anak buah kapal (ABK), yang 13 di antaranya warga negara Indonesia (WNI).
Kapal bermuatan minyak kelapa sawit tersebut bernama MT Gemini. Diyakini para pembajak saat ini menyandera kapal yang berisi 28 ribu ton minyak kelapa sawit mentah. Demikian diberitakan Associated Press, Senin (2/5).