REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hingga kini, nama Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin terus disebut-sebut sebagai atasan tersangka kasus suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga yang kini ditahan KPK. Namun, sejak Jumat (29/4) pagi, Nazaruddin tidak lagi bisa dihubungi.
Beberapa hari yang lalu saat kabar dirinya terkait tahanan KPK berhembus, telepon genggam Nazaruddin (08161844xxx) masih aktif sekalipun tidak pernah menjawab panggilan. Menurut rekan Nazaruddin di Demokrat, Ruhut 'Poltak' Sitompul, Nazaruddin tidak sedang bersembunyi. "Dia sudah meminta partai agar saya menjadi juru bicaranya. Meluruskan semua tuduhan," ujarnya saat dihubungi Jumat (29/4).
Ruhut menuturkan bahwa Nazaruddin bersumpah atas nama Tuhan bahwa pengusaha tersebut tidak mengenal Rosalina. Kepada Partai Demokrat, Nazaruddin juga menegaskan tidak memiliki kantor di Gedung Tower Permai di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Di gedung tersebut Nazaruddin santer disebut berkantor bersama Rosalina.
Mengenai pernyataan sejumlah pedagang di Gedung Tower Permai yang yakin mengenal wajah Nazaruddin, Ruhut enggan menjawabnya. "Dia bilang dia enggak punya kantor di sana, jadi bagaimana? Aku, kan harus percaya," ucapnya.
Ruhut pun meminta Rosalina untuk mengkonfirmasi apakah Kamarudin Simajuntak -- yang selama ini terus membocorkan siapa atasan Rosalina -- masih menjadi pengacaranya. "Demokrat ibarat pohon, semakin tinggi semakin kencang angin di atasnya," tuturnya.
Anggota Dewan Pembina Demokrat, Ahmad Mubarok meminta masyarakat untuk menunggu proses hukum yang sedang dilakukan KPK. "Demokrat tidak akan membela orang yang salah," katanya menegaskan.
Rosalina saat ini tengah menjadi tahanan KPK karena tertangkap basah bersama pengusaha El Idris sat mencoba menyuap Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam. Kepada KPK Rosalina mengaku hanya diminta atasannya untuk menemani El Idris untuk menemui Wafid di kantornya di Kemenpora.