REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Ketua Komisi Nasional Perempuan, Yunianti Chuzaifah, mengatakan saat ini ada industri hiburan yang mengeksploitasi perempuan sebagai artis porno. ''Pemerintah harus mencari akar siapa pelaku di balik industri ini,'' tutur dia kepada Republika, Senin (25/4).
Ia menilai pemerintah belum optimal melindungi perempuan. ''Jangan sampai perempuan jadi korban dua kali,” katanya. Pornoaksi, lanjutnya, akan berpengaruh terhadap martabat perempuan dan juga bisa mempengaruhi anak-anak perempuan, khususnya yang rentan.
Menurutnya, sanksi terhadap tindakan eksploitasi perempuan, termasuk perdagangan manusia, selama ini belum serius. “Dan perempuan sebagai korban tidak dilihat sebagai korban, tapi bisa dijatuhi hukuman juga karena dituduh sebagai pelaku.”
Komnas Perempuan menilai pendidikan bagi anak-anak perempuan sangat penting, karena anak-anak perempuan sangat rentan menjadi korban perdagangan manusia yang berujung pada eksploitasi seksual.