REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengatakan belum memanggil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid terkait perusakan kendaraan milik Andi Darussalam Tabusalla.
"Pemanggilan Nurdin Halid belum akan dilakukan menunggu perkembangan selanjutnya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Jumat.
Baharudin menuturkan penyidik akan konsentrasi untuk memeriksa dua saksi baru yang mengetahui adanya pertemuan antara otak pelaku pengrusakan Edo "Kalong" dengan adik Nurdin, Nursyam Halid alias Ancang.
Perwira menengah kepolisian itu, menyatakan penyidik belum memerlukan keterangan dari Nurdin karena akan fokus pemeriksaan kedua saksi yang akan diperiksa.
Kedua saksi itu diduga berperan sebagai orang yang memfasilitasi dan menghadiri pertemuan Edo dengan Ancang.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan Nurdin Halid pada Jumat (15/4).
Penyidik juga telah memeriksa Ancang terkait pertemuannya dengan Edo beberapa hari sebelum terjadi pengrusakan kendaraan milik Andi.
Selain diduga menjadi otak pelaku perusakan, Edo juga diduga sebagai koordinator dan orang yang menyuruh kelompok massa mengawal kegiatan Nurdin Halid.
Peristiwa itu berawal saat sekelompok massa merusak kendaraan bernomor polisi B-258-ADS milik Andi Darussalam Tabusalla usai pertemuan para pejabat PSSI dengan KONI di Pintu I, Senayan, Jakarta, Jumat (4/3).
Polisi telah menahan dua orang yang diduga pelaku pengrusakan kendaraan Andi, yakni Abraham Tuhehai dan Domistinus Tuhehai alias Domi di wilayah Jelambar, serta Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (20/3).
Sedangkan, Edo yang diduga sebagai pelaku utama pengrusakan mobil, menyerahkan diri kepada petugas Polda Metro Jaya, Kamis (7/4). Polda Metro Jaya masih mencari empat pelaku lainnya yang masih buron, yakni Robby Talapessy alias Robby, Bobby, Berry dan Andre.
Ikuti Whatsapp Channel Republika