REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di hadapan anggota Komisi XI DPR RI, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Kombes (Pol) Gatot Eddy Pramono membeberkan kronologis kematian nasabah Citibank, Irzen Octa, pada 29 Maret lalu. Berikut kronologis versi kepolisian yang didapat dari keterangan empat tersangka yang telah ditahan dan 17 saksi:
28 Maret: Utusan Citibank mendatangi rumah Octa dan mengundangnya ke Menara Jamsostek, lokasi kantor Citibank untuk menyelesaikan masalah tagihan kartu kreditnya.
29 Maret: Pukul 10.08 Okta tiba di Menara Jamsostek dan menemui petugas keamanan gedung. Kemudian, salah satu tersangka, berinisial BT, menemui Okta di ruang tunggu, setelah meminta tersangka lainnya, A, untuk menyiapkan surat-surat tagihan kartu kredit Okta.
Pukul 11.20 Oleh A, Okta dibawa ke sebuah ruangan yang disebut Ruang Cleopatra milik Citibank atau diistilahkan polisi sebagai ruang negosiasi. Setelah Okta berada di Ruang Cleo, muncul D dan H, keduanya berasal dari perusahaan outsourcing PT Taketa, sementara A pekerja dari PT Fanimas.
Di salam ruangan, berdasarkan pengakuan tersangka, Okta dipersilahkan duduk. Kemudian keempat tersangka sempat menggeberak meja, menendang kaki kursi yang diduduki Okta dan menepuk-nepuk tangan dan bahu Okta. Hal ini berlangsung sejak pukul 11.20 hingga pukul 12.00.
Pukul 12.00 Keempat tersangka meninggalkan Okta seorang diri di dalam Ruang Cleo selama satu jam.
Pukul 12.10 dua orang saksi yang juga pekerja di Citibank melihat dari kaca pintu Ruang Cleo bahwa Okta dalam keadaan terjatuh dari kursi dengan kondisi kaki terbujur dengan mulut yang mengeluarkan air liur.
Saksi langsung memberitahu tersangka A atas hal yang dilihatnya. Menurut saksi, A hanya tertawa mendengar yang dikatakannya.
Pukul 13.25 saksi, yang belum melihat A menengok kondisi Octa, kembali mendatangi A untuk memintanya memanggil dokter. Oleh A, saksi diminta menghubungi keluarga korban, namun karena telepon rumah Okta tidak bisa dihubungi, saksi menggunakan nomor telepon rekan Okta berinisial T yang sudah beberapa kali menghubungi telepon Okta namun tidak dijawab.
Pukul 14.00 rekan korban, T sampai di Ruang Cleo, dan langsung memeriksa kondisi rekannya, dan mengatakan denyut nadi Okta sudah tidak berdenyut.
(Selanjutnya kronologis versi Citibank yang didapat dari catatan kamera CCTV)
Pukul 13.54 Okta didudukkan oleh T dan A di atas kursi roda milik pengelola gedung Jamsostek dan menuju mobil milik Citibank. Selanjutnya Okta dibawa menuju ruang gawat darurat RS Mintoharjo. Oleh pihak RS, Okta dinyatakan telah meninggal dunia.