REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyatakan, tidak ada yang menginginkan masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga. "Kita tidak ingin TKI sebagai pembantu rumah tangga, tidak mau," kata Mensos dalam sambutan penyerahan bantuan dana kepada masyarakat miskin di lapangan Desa Karangwangi, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar terlebih dahulu menimbang sebelum bekerja ke negara orang lain apalagi menjadi pembantu rumah tangga. Kepergian warga Indonesia terutama kaum perempuan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri, menurut Salim tentu ada sesuatu yang lebih penting terpaksa harus ditinggalkannya yakni keluarga.
"Jangan menjadi pembantu rumah tangga, meninggalkan suami, meninggalkan anak yang baru dilahirkan," kata Mensos dihadapan pejabat pemerintah daerah perwakilan masyarakat Garut selatan yang menghadiri penyerahan bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
Apabila masyarakat Indonesia tetap memilih ingin bekerja di luar negeri, Salim berharap pekerja yang memiliki kemampuan selain hanya sebagai pembantu rumah tangga. "Tidak ada pilihan lain yang ingin bekerja di luar negeri harus memiliki kepandaian," tegas Salim yang pernah menjadi Duta Besar di Arab Saudi.
Ia menyampaikan, Indonesia dengan segala kekayaan alam yang subur diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga membuka lapangan pekerjaan dan kemakmuran bagi masyarakat.
Sementara pemerintah, kata Salim berupaya membantu dan mendorong masyarakat yang memiliki keinginan untuk berusaha dan bekerja keras dalam mencapai keberhasilan kesejateraan ekonomi dan sosial yang lebih baik. "Saya yakin memiliki semangat untuk bekerja dan bekerja, akhirnya juga kalau kehidupan kita semakin bagus, kita sudah mulai diperhitungkan oleh bangsa lain," katanya.