REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kalangan pengusaha perhotelan dan pelaku usaha wisata di Kota Bandung tampaknya serius membidik pasar kunjungan wisatawan China dan Timur Tengah. "Pasar wisata Jabar khususnya Kota Bandung selama ini dari ASEAN terutama Malaysia, Singapura dan Thailand, namun kini kami bidik pasar wisatawan China dan Timur Tengah," kata Presiden Direktur Panghegar Group Cecep Rukmana di Bandung, Senin.
Ia menyebutkan, penerbangan langsung Bandung - Kualalumpur dan Bandung - Singapura saat ini memberikan dampak positif bagi tingkat hunian hotel di Kota Bandung. Selain itu pelaku bisnis perhotelan Bandung juga tetap menjadikan Jakarta sebagai jaringan utama, khususnya untuk menarik minat wisatawan luar negeri untuk berkunjung ke Bandung.
"Pasar ASEAN sudah jelas, perluasan jaringan diarahkan ke Vietnam, jumlah wisatawan dari sana terus meningkat," katanya. Namun upaya peningkatan jaringan dan perluasan promosi tersebut, masih terkendala infrastruktur Bandara Husein yang belum memungkinkan melakukan perluasan rute dari Bandung ke kota-kota wisata di China atau Jepang.
Menurut Cecep meski kehadiran hotel jaringan internasional sudah menggurita, namun hotel-hotel independen atau pribumi masih menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menginap karena memiliki kekhasan layanan dan kuliner.
"Kami masih optimis, meski pasar hunian 90 persen domestik, namun untuk meningkatkan daya saing harus terus meningkatkan hunian dari mancanegara. Cukup optimis pasar kita masih luas," kata Cecep yang menerapkan konsep karakter dan budaya lokal di grup hotelnya itu.