REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember, Jawa Timur, AKBP Taufik Rochmad Hidayat, dicopot, karena dugaan penyimpangan keuangan internal Polres setempat. "Terserah Mabes, kami sudah mengusulkan ke Mabes Polri agar Kapolres Jember AKBP Taufik Rochmad Hidayat dicopot," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Dr Untung S Rajab di Mapolda Jatim, Jumat.
Didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti, ia menjelaskan pencopotan Kapolres Jember itu terkait keuangan internal Polri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Ada hal yang tak bisa dipertanggungjawabkan terkait keuangan internal Polri, karena itu kasus Kapolres Jember itu tidak akan diseret ke pidana umum, karena kesalahannya menyangkut masalah internal," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim mengibaratkan jabatan Kapolres Jember seperti sapu untuk membersihkan lantai. "Kalau sapunya kotor, tentu nggak akan bisa digunakan untuk membersihkan lantai," kata mantan Kapolda Yogyakarta dan Kalsel yang pernah menjadi Kapolwil Besuki dan Wakapolwil Surabaya itu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti menegaskan bahwa masalah keuangan internal Polri yang dimaksud itu tidak ada kaitannya dengan dana pilkada. "Kalau dikaitan dengan dana pilkada (Pilkada Situbondo atau Jember) itu nggak benar. Itu terkait masalah penggelembungan dana parsel lebaran," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Jember diperiksa Bidang Propam Polda Jatim pada Selasa (29/3) terkait laporan anggota Polres Jember tentang penggelembungan dana parsel lebaran. Untuk mendukung pemeriksaan tersebut, seluruh jajaran Polres Jember, termasuk para Kapolsek di Jember, juga ikut dimintai keterangan oleh Bidpropam Polda Jatim.
Dalam kaitan itu, Polda Jatim mengirimkan surat perintah bahwa tugas dan wewenang Kapolres Jember untuk sementara dipegang Wakapolres Kompol Daddy Hartadi hingga ada pejabat baru yang ditunjuk oleh Kapolda Jatim.