REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Citibank akan memperketat prosedur penerimaan karyawan dan pengawasan terhadap seluruh transaksi keuangan yang terjadi di dalam bank tersebut. Mengenai uang sejumlah nasabah yang raib, total senilai 17 miliar akibat dibobol, Citibank juga berjanji segera menggantinya.
Asisten Wakil Direktur Hubungan Korporasi dan Institusi, Mona Monika menyatakan, sejauh ini tidak ada nasabah yang panik atas kejadian itu. “Kami sudah yakinkan mereka dan menjamin bahwa uang yang dilarikan akan segera dikembalikan,” katanya, Rabu (30/3). Citibank, kata Mona, melakukan langkah awal dengan menghubungi dan mengidentifikasi para nasabah yang melaporkan kerugian.
Menurut dia, sejak awal kasus tersebut mengemuka, Citibank sudah proaktif. “Kami melakukan identifikasi dan melaporkan kasus ini ke kepolisian,” tuturnya.
Kasus ini, tukas Mona, adalah perkecualian. “Sebenarnya kami selalu lakukan Kontrol yang ketat,” katanya. Hanya saja, kasus tersebut tidak benar-benar terjadi di Citibank. “Uang tersebut diambil kemudian disalurkan ke tempat lain. Transaksinya terisolir,” paparnya
Namun Citibank menekankan tetap akan memperketat prosedur. “Semua transaksi keuangan yang terjadi akan diawasi dengan ketat, begitu juga dengan prosedur penerimaan pegawai,” katanya. Mengingat, pembobol Citibank adalah orang dalam. “Kami juga mengingatkan nasabah agar lebih berhati-hati terhadap penipuan,” tuturnya.
Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian RI menahan seorang pegawai Citibank berinisial MD yang diduga menggelapkan dana nasabah Citibank berjumlah lebih dari Rp17 miliar. Hingga saat ini, penyidik Polri telah memeriksa 13 saksi yang terdiri atas 10 karyawan bank dan tiga korban selaku pelapor