Jumat 25 Mar 2011 13:56 WIB

Menkes Mengaku Permasalahan Tuberkolosis Kompleks

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pada akhir 2010 Indonesia telah mencapai 77,3 persen penemuan kasus dari 70 persen yang ditargetkan. Dan telah mencapai 89,7 persen keberhasilan pengobatan dari 85 persen yang ditargetkan. Angka kematian tuberkolosis juga bisa ditekan lebih dari 50 persen dari 92 per 100.000 penduduk menjadi 27 per 100.000 penduduk. Namun permasalahan bertambah kompleks.

"Saat ini kita menghadapi permasalahan tuberkolosis dengan Jenis tuberkolosis yang bertambah kompleks," tutur Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih usai membuka Konggres Nasional Tuberkolosis (Konas-TB) II di Jakarta, Jumat (25/3).

Misalnya penderita tuberkolosis yang juga menderita HIV AIDS. "Lebih dari 30 persen penderita AIDS terkena tuberkolosis," tutur Endang. Permasalahan lain yang juga dihadapi adalah pasien multi drug resistance (MDR) atau kebal terhadap obat yang diperkirakan jumlahnya lebih dari 8.000 penderita.

Adanya MDR ini menurut Endang menjadi permasalahan karena untuk menyembuhkan penderita MDR membutuhkan waktu yang lama selama 18 bulan dan biaya yang juga mahal. Secara normal dengan pengobatan intensif seorang penderita tuberkolosis bisa sembuh dalam jangka waktu enam bulan.

Sedangkan lamanya proses pengobatan selama enam bulan, tambah Endang juga menimbulkan permasalahan. "Orang atau penderita cenderung jenuh untuk mengikuti proses pengobatan sehingga banyak yang berhenti atau drop out," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement