Kamis 24 Mar 2011 13:22 WIB

'Siapa Bilang Nasdem Bakal Jadi Parpol'

Sekretaris Jenderal Nasdem. Syamsul Mu'arif
Sekretaris Jenderal Nasdem. Syamsul Mu'arif

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Jika sebelumnya Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengisyarakat bahwa ormasnya bakal berubah bentuk jadi parpol, namun hal itu dibantah Sekretaris Jenderal Nasdem. Syamsul Mu'arif. Ia menegaskan salah satu ormas terbesar di Indonesia yang dipimpin Surya Paloh itu tidak akan berubah haluan menjadi partai politik.

"Kami tetap menjadi ormas dan tidak akan merubah haluan menjadi partai politik," kata mantan Menteri Penerangan semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri itu kepada para wartawan di Kupang, Kamis (24/3).

Ia mengemukakan pandangannya tersebut ketika ditanya wartawan soal arah perjalanan Nasdem ke depan, apakah tetap menjadi ormas atau berubah haluan politik menjadi parpol seperti isu yang berkembang saat ini. "Memang ada isu politik yang mengarah ke sana (menjadi parpol, red), tetapi kami belum berpikir sampai sejauh itu, karena di dalam Nasdem sendiri merupakan kumpulan orang-orang partai, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kalangan profesional," ujarnya.

Mu'arif menegaskan Nasdem tetap dalam koridornya sebagai ormas untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan serta berupaya mengembalikan jati diri Bangsa Indonesia ke asas dasar Pancasila dan UUD 1945. Mu'arif yang juga salah satu tokoh Partai Golkar ini menambahkan UUD 1945 yang sudah empat kali diamendemen oleh MPR, sama sekali tidak membawa pencerahan dalam membangun sebuah tatanan demokrasi yang sehat bagi peri kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami akan berjuang agar Indonesia kembali ke asas dasar Pancasila dan UUD 1945. Kami tidak memiliki senjata yang ampuh untuk mengembalikan keadaan itu, tetapi melalui perjuangan moral, kami optimistis harapan akan adanya perubahan pasti akan terwujud," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang deklarator Nasdem Ferry M Baldan mengatakan Nasdem selama ini terlalu fokus pada euforia pelantikan para pengurusnya di berbagai daerah di Indonesia, sehingga terkesan melupakan hal-hal yang berkaitan dengan urusan sosial kemasyarakatan. Atas dasar itu, kata fungsionaris Partai Golkar ini, Nasdem memilih terjun langsung ke daerah-daerah untuk membantu perekonomian masyarakat serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya yang belum diisi oleh pemerintah sebagai pelaku utama pembangunan.

Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), kata dia, pihaknya akan memberikan stimulus-stimulus kepada para nelayan yang sudah tergabung dalam wadah koperasi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi seperti kesulitan mendapatkan ikan yang berkonsekuensi pada turunya hasil tangkapan. "Kita bisa membantu modal usaha serta memberikan pelatihan-pelatihan dalam usaha budidaya rumput laut serta beraneka usaha lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan," katanya.

Syamsul Mu'arif bersama Ferry M Baldan serta beberapa pengurus Nasdem lainnya seperti IGK Manila dan Melki Laka Lena berada di Kupang, ibu kota Provinsi NTT terkait dengan pengunduran diri Wali Kota Kupang Daniel Adoe sebagai Ketua Nasdem NTT setelah terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Kupang, pekan lalu.

Pengurus Pusat Nasdem kemudian menunjuk Alex Ena, salah seorang pengurus Partai Golkar NTT, sebagai pelaksana tugas (Plt) Nasdem NTT menggantikan Daniel Adoe sampai terpilihnya Ketua Nasdem NTT pada 23 Mei mendatang. Saat ini, tengah digodok dua nama menjadi calon Ketua Nasdem NTT, yakni Ir Esthon L Foenay MSi (Wakil Gubernur NTT sekarang) dan Komjen Pol (Purn) Jacky Uly (mantan Kapolda NTT) sebagai kandidat Ketua Nasdem NTT.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement