Kamis 24 Mar 2011 13:09 WIB

Pemberitaan Purnawirawan Kudeta Dinilai Berlebihan

Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono
Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono menilai pemberitaan Al Jazeera yang menengarai adanya rencana kudeta oleh purnawirawan jenderal merupakan hal berlebihan. "Purnawirawan jenderal adalah orang-orang yang terdidik Sapta Marga dan pasti memahami tata negara... Saya nilai hal ini (pemberitaan itu) jauh dari kebenaran," kata Heru dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (24/3).

Heru Lelono percaya bahwa para purnawirawan itu dulu juga prajurit yang membela negara dengan segala tatanannya. Apalagi, kata dia, para anggota TNI/Polri yang saat ini aktif telah bersumpah tidak lagi masuk ranah politik. "Kudeta pasti melibatkan mereka yang aktif," ujarnya.

Ia mengatakan para purnawirawan sampai saat ini masih peduli dengan perkembangan bangsanya. "Disini mungkin ada purnawirawan yang peduli namun melakukan kritik kepada pemerintah dengan cara yang keras dan dinilai menjadi sebuah provokasi pihak lain," tuturnya.

Namun, ia yakin jika mayoritas para purnawirawan tidak memiliki niat merusak tatanan, apalagi kudeta. "Kalaupun kemudian ada yang berpikir melakukan hal tersebut, saya yakin mereka sudah tercemari oleh pikiran politik kotor yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan," katanya.

Kelompok itu, menurut Heru , harus disadarkan , untuk menjaga jalannya pembangunan demokrasi di negeri ini.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement