Selasa 22 Mar 2011 19:10 WIB

Ical: Bom Merebak Bukan Kegagalan Pemerintah

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan teror bom yang merebak di banyak lokasi di Tanah Air itu tidak bisa dianalogikan sebagai kegagalan pemerintah.

"Tentu kita tidak bisa mengatakan pemerintah gagal karena serangkaian aktivitas orang-orang yang ingin membuat kekacauan," kata Aburizal, yang akrab disapa Ical, seusai Pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Selasa (22/3).

Ical mengemukakan hal itu ketika menanggapi pertanyaan wartawan tentang merebaknya teror bom di banyak lokasi. Oleh sejumlah kalangan, teror bom itu merupakan bagian dari kegagalan pemerintah dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.

Pada 15 Maret lalu, pria tidak dikenal mengirimkan paket bungkusan buku yang berisi bom pada tiga lokasi yang berbeda. Pengiriman paket bom ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla; Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere; dan tokoh Pemuda Pancasila, Yapto S Soeryosumarno.

Selanjutnya, pada Kamis (17/3) ancaman paket bom dikirimkan kepada musisi Ahmad Dani.

Menurut Ical, setiap negara berpeluang terjadi ledakan bom sehingga tidak harus beranggapan bahwa bom hanya meledak di Indonesia. "Jangan anggap bom itu hanya ada di Indonesia, juga pernah ada di Inggis, India, dan negara lainnya," ujarnya. "Harapan partai Golkar, yakni polisi dan kalau perlu libatkan tentara untuk bisa menangkap pelakunya.''

Ical juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak percaya kalau berbagai teror bom itu merupakan tindakan pengalihan isu agar publik tidak terkonsentrasi pada masalah-masalah penegakan hukum di Indonesia.

"Saya tidak percaya itu pengalihan isu. Terlalu naif kalau kita bicara bahwa itu pengalihan isu dari pemerintah yang sekarang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement