REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Teror bom yang belakangan banyak terjadi di Tanah Air dinilai untuk memecah dan membuat masyarakat panik. Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Yudi Latief, mengatakan bahwa teror bom yang terjadi belakangan ini dilakukan secara terorgansir dan serius.
Menurut Yudi, hal tersebut menimbulkan rasa curiga di antara masyarakat. "Teror ini sengaja untuk membuat panik masyarakat. Dampak terburuknya sangat mungkin terjadi bentrokan sipil," tutur Yudi di sela Mimbar Rakyat di Kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Senin (21/3).
Yudi juga berpendapat bahwa teror bom merupakan usaha untuk mengalihkan isu-isu penting di wacana nasional. "Ya teror ini juga bisa disebut pengalihan isu. Publik menjadi tersita perhatiannya," bebernya.
Selain itu, Yudi menjelaskan ada kecurigaan bahwa teror itu justru dibuat oleh pemerintah. Lantaran, polisi dan Badan Intelijen Negara (BIN) tampak tidak serius untuk mengungkap pelakunya. "Kecurigaan itu masuk akal. Belum apa-apa, BIN sudah bilang sulit untuk diungkap," bebernya.
Melihat pola teror yang memiliki target bervariasi, Yudi jadi meragukan bahwa teror bom tersebut dilakukan oleh jaringan teroris lama. " Ini wujud teroris baru, Ahmad Dhani saja jadi target. Ini tidak mungkin teroris lama. Kalau yang lama, polanya pasti tercium aparat," tukasnya.