Senin 21 Mar 2011 11:29 WIB

Bom Buku Jangan Dijadikan Kampanye Negatif Islam

Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala
Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengingatkan teror bom yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta belakangan ini jangan sampai dijadikan kampanye hitam untuk makin mendiskreditkan umat Islam.

"Saya mengimbau semua pihak untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan opini yang tidak memiliki dasar. Kita serahkan saja dan percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus teror bom buku. Kasus ini jangan dipolitisasi sehingga menguntungkan beberapa pihak dan makin menyudutkan Islam," ujar Jazuli Juwaini di Gedung DPR Jakarta, Senin (21/3).

Tindakan teror dalam bentuk pengiriman paket buku berisi bom itu jangan selalu diidentikkan dengan kelompok Islam. Anggota Komisi VIII DPR ini mengatakan bahwa Islam sebenarnya agama damai. Jika seseorang semakin memahami Islam, maka pemikiran dan tindak tanduknya akan terjaga dengan baik sehingga tidak mungkin secara membabi buta mengirim bom ke mana-mana.

"Jika ada orang Islam yang melakukannya, itu jangan dikaitkan dengan Islam. Islam juga mengutuk segala bentuk teror, kekerasan dan kezholiman di muka bumi ini," ujarnya.

Lagi pula, menurut Jazuli, ada beberapa kejanggalan yang nampak pada kasus bom buku. Baik dari obyek yang dituju, jenis bom maupun tujuan dan modus operandinya. "Bom buku ini sangat berbeda dengan teror bom yang biasa dilakukan oleh teroris murni. Terlalu dini jika mengaitkannya dengan kekecewaan kelompok tertentu terhadap penyelesaian kasus Ahmadiyah yang tak kunjung selesai ataupun dengan proses persidangan Abu Bakar Ba'asyir," ujarnya.

Karena itu, ia menambahkan semua peristiwa itu tidak perlu digiring pada opini tertentu. Kasus ini sebaiknya serahkan saja semuanya ke jalur hukum melalui kepolisian dan pengadilan.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement