Senin 21 Mar 2011 10:43 WIB

Kader Muda Demokrat Bantah Teror Bom Pengalihan Isu

Rep: Ismail Lazarde/ Red: Didi Purwadi
Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala
Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, berpendapat teror bom ibukota mempunyai tujuan membelokkan isu bocoran dokumen kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang dimuat The Age dan Sydney Morning Herald. Atas tudingan tersebut, kader muda Partai Demokrat yang tergabung dalam Angkatan Muda Demokrat (AMD) menyatakan pernyataan Syahganda mempunyai muatan tendensius.

Wakil Ketua Umum AMD, Boyke Novrizon, menilai segala pernyataan yang mengkaitkan teror bom dengan pengalihan isu oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono adalah fitnah tidak bermoral.

“Bodoh jika pemerintah melakukan itu (pengalihan isu). Bagaimana mungkin seorang Presiden tega melakukan teror bom serta mengorbankan rakyatnya sendiri demi kepentingan pribadi,” kata Boyke Novrizon dalam siaran pers yang diterima Republika pada Senin, (20/3).

Boyke mengimbau semua pihak yang tidak senang dengan pemerintahan SBY hendaknya menyampaikan pendapat dan kritiknya secara intelektual dan obyektif. Menuduh pemimpin negara dengan tudingan-tudingan fitnah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu tidak bisa lagi dilakukan dalam situasi alam demokrasi yang damai.

Menurut Boyke, model tudingan dan fitnah kepada pemerintah merupakan bentuk kritik bergaya Orde Baru yang memanfaatkan momentum peristiwa aktual dengan tujuan mencari sensasi. “Kritikan sensasional seperti ini biasanya tidak terukur dan cenderung membabi-buta,” tandas Boyke.

Syahganda sebelumnya mengatakan,“Saya menduga teror bom agar gonjang-ganjing Wikileaks itu berhenti dan tidak ada pengusutan. Syahganda pun mengusulkan agar ada pembentukan tim independen yang berisi KPK dan tokoh masyarakat untuk membongkar kebenaran dokumen-dokumen Wikileaks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement