Selasa 15 Mar 2011 16:00 WIB

'Aneh dan Lucu, Jika Aturan Koalisi Diformalkan'

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Wakil Ketua Umum PAN Drajad Hari Wobowo
Wakil Ketua Umum PAN Drajad Hari Wobowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Hari Wibowo mengatakan, aturan baru koalisi yang mengatur tentang reward and punishment tidak perlu dibuat dalam bentuk formal. Aturan seperti itu di dalam sebuah koalisi merupakan suatu yang aneh sekaligus lucu.

"Justru jadi lucu kalau dibuat menjadi sebuah aturan atau diformalkan," kata Drajad ketika dihubungi, Selasa (15/3). Dia mengatakan, koalisi di negara mana pun membutuhkan sikap konsisten dari masing-masing parpol.

Artinya, jika sebuah parpol memutuskan untuk bergabung dengan koalisi, maka dia harus konsisten untuk memiliki sikap yang sama dengan koalisi. "Supaya demokrasi sehat, parpol harus konsisten," kata Drajad. Parpol harus konsisten apakah berada di koalisi, oposisi, atau poros tengah.

Dia mencontohkan, koalisi pemerintahan di Jerman dan Belanda tidak memiliki aturan formal. "Namun, ketika satu partai sudah sudah menyatakan bergabung dengan koalisi, ya tentu memiliki sikap yang sama dengan koalisi, itu namanya konsisten," katanya.

Oleh karenanya, Drajad mengatakan, aturan formal mengenai reward and punishment ini tak perlu. Karena parpol yang sudah bergabung dengan koalisi harus terus konsisten. "Kalau ingin demokrasi kita kuat, check and balances baik, dan produktif, setiap partai harus konsisten," tegasnya.

Dia tidak setuju jika koalisi itu hanya di pemerintahan saja atau di parlemen saja. Koalisi itu berlangsung di eksekutif maupun legislatif. Ketika memutuskan untuk berkoalisi dengan pemerintah, maka secara otomatis juga berkoalisi di parlemen. "Itu sudah menjadi pakem dalam demokrasi," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement