Selasa 15 Mar 2011 15:45 WIB

Pangdam Siliwangi Bantah Intimidasi Warga Ahmadiyah

Rep: Djoko Suceno / Red: Didi Purwadi
Mayjen Moeldoko
Foto: jabarprov.go.id
Mayjen Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko, membantah tuduhan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, bahwa anggota TNI di Jawa Barat melakukan intimidasi terhadap warga Ahmadiyah. ''Tidak ada intimidasi terhadap warga Ahmadiyah. Apa urusannya TNI melakukan seperti itu (intimidasi-red),’’ kata Moeldoko kepada Republika melalui telepon genggam pada Selasa (15/3).

Moeldoko mengungkapkan apa yang dilakukan anggota Kodam III Siliwangi itu untuk mengamankan peraturan gubernur (pergub) Jabar terkait Ahmadiyah. Sebagai aparat Negara, kata dia, TNI wajib mengamankan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dalam upaya menciptakan keamanan wilayah.

‘’Kodam III melakukan itu agar tercipta kondisi keamanan dan ketertiban di masyarakat. Dan, kami tidak pernah melakukan intmidasi,’’ tandasnya.

Rapat koordinasi dengan jajaran Muspida Jabar beberapa waktu lalu menyepakati beberapa poin. Salah satunya adalah warga non-Ahmadiyah tidak boleh melakukan pengrusakan terhadap tempat ibadah atau masjid. ‘’Pada saat itu, terungkap kalau ingin memperbaiki jangan gunakan kekerasan. Tapi, gelarlah sajadah di masjid mereka (Ahmadiyah). Maksudnya, kita lakukan pendekatan persuasif,’’ ujar dia.

Namun, kalimat ‘gelar sajadah’ kemudian dikembangkan oleh pihak tertentu menjadi sebuah operasi ‘gelar sajadah’.  Menurut dia, tak ada operasi ‘gelar sajadah’ seperti yang dituduhkan pihak tertentu. Untuk melaksanakan sebuah operasi, kata dia, dibutuhkan anggaran, waktu, sasaran, dan lain sebagainya.

‘’Jadi, tidak ada yang namanya operasi ’gelar sajadah’. Saya sendiri sudah berbicara langsung dengan Pak Hasanudin dan menjelaskan duduk persoalannya,’’ kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement