Senin 14 Mar 2011 19:55 WIB

Tsunami Jepang, Dua ABK Magelang Belum Diketahui Nasibnya

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Dua anak buah kapal Yamatomaru 36 warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Maulfi Sodiq Hasan (27) dan Ihwan Rosadi (28), sampai sekarang belum diketahui nasibnya, menyusul bencana tsunami yang melanda Jepang pada Jumat (11/3). Istri Sodiq, Nanik Septiani (23) di Magelang, Senin, mengatakan, belum mengetahui nasib suaminya, dan hingga sekarang pihak perusahaan belum memberi kabar kepada dirinya maupun keluarga besar di Dusun Kabonagung Kulon, Desa Jogomulyo, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang. "Kalau tidak menjadi korban, mengapa sampai saat ini belum memberi kabar," katanya sambil menangis.

Ia mengatakan, pihak keluarga terus berusaha mencari informasi melalui perusahaan tempat suaminya bekerja, PT Budi Agung Bina Tara di Jakarta Selatan. Namun, tidak pernah ada kabar dari perusahaan itu. Menurut dia, perusahaan tempat suaminya bekerja tidak pernah memberikan kabar apa-apa, yang proaktif menanyakan adalah pihak keluarga dan pihak perusahaan hanya sekali menjawab bahwa akan memberi kabar kalau sudah ada kepastian.

Pihak keluarga juga sudah menanyakan kabar melalui KBRI, namun juga belum ada kepastian. Ayah Sodiq, Rosyid bertekad akan mendatangi perusahaan tempat anaknya bekerja di Jakarta. "Saya akan ke Jakarta untuk mendapatkan kepastian keberadaan anak saya. Kalau hanya di sini tidak akan mendapat kabar apa-apa," kata Rosyid (53).

Ia mengatakan, dua anaknya sama-sama menjadi ABK di kapal Yamatomaru 36 Jepang, yakni Sodiq dan Ihwan Rosadi. Rosyid mengatakan, dua anaknya lulusan SMAN Slawi Tegal dan sudah 10 tahun menjadi teknisi di kapal Yamatomaru 36 milik orang Jepang.

Sebagai ayah, katanya, berharap-harap cemas dengan keselamatan kedua anaknya. Dia sudah berusaha mencari tahu lewat teman anaknya, Slamet Romadhon yang sama-sama bekerja di Jepang dan selamat dari bencana tsunami, namun juga belum bisa melacak keberadaan Sodiq dan Ihwan. Nanik mengatakan, suaminya melakukan kontak terakhir dengan dirinya pada Jumat (4/3) melalui telepon pada pukul 09.00 WIB. "Saat itu suami saya mengabarkan kalau kapalnya akan berangkat," katanya.

Semua berjalan seperti biasa.Iapun mengabarkan berita bahagia telah melahirkan putri pertama dengan selamat meski harus melalui operasi cesar.Saat itu,suaminya juga merasakan kegembiraan sebagai orang tua karena memiliki anak yang diidam-idamkan. Suaminya terakhir pulang ke Magelang waktu Lebaran 2010 selama dua minggu. Setelah itu berangkat lagi bekerja. Untuk komunikasi hanya dilakukan melalui telepon.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement