Sabtu 12 Mar 2011 19:18 WIB

Dubes RI Pimpin Langsung Evakuasi WNI

Rep: abdullah sammy/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO—Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Muhammad Lutfi memimpin langsung upaya evakuasi terhadap 496 WNI yang terjebak di daerah bencana. Evakuasi akan dilakukan secara bertahap dengan koordinasi bersama badan nasional penanggulangan bencana tsunami Jeepang.

“Satu tim telah menuju kawasan bencana. Dan saya nanti akan langsung memimpin misi ini,” ujar Lutfi yang kini tengah dalam perjalanan menuju kawasan bencana di Fukushima, saat dihubungi Republika lewat sambungan telepon, Sabtu (12/3).

Misi yang dilaksanakan langsung oleh Duta Besar juga berkoordinasi dengan pemerintah Jepang. Lutfi menjelaskan jika pihaknya akan mengevakusi WNI yang kini berada di tenda pengungsian untuk ditempatkan di wilayah yang terbebas dari bencana. “Dalam usaha ini kita berkoordinasi dengan pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang sendiri menargetkan evakusi dua juta warganya dari zona bencana,” ungkapnya.  

Dijelaskannya, sekitar 496 WNI tercatat tinggal di sejumlah daerah bencana. Beberapa di antaranya sudah berhasil dihubungi dan telah berada di sejumlah tenda pengungsian. “Sebanyak 274 WNI berada di Miyagi, 140 di Iwate, dan 82 di Fukushima,” ujar Dubes.

Dari seluruh warga tersebut, KBRI di Tokyo telah memastikan, 95 WNI kini telah berada di sejumlah tenda pengungsian di Miagi dan Iwate. Sedangkan sisanya masih coba dikontak keberadaannya oleh KBRI.

Sementara itu, 28 WNI yang menjadi anak buah kapal di perusahaan jasa pelayaran Jepang, berhasil selamat. Mereka yang kala peristiwa tengah berada di daerah Isonomaki, kini telah mengungsi  ke barak evakuasi terdekat.

KBRI di Tokyo juga telah memastikan keberadaan 46 pekerja magang Indonesia. “Berdsarakn informasi dari asosiasi pnyalur tenaga magang asing (IMM Jepang), 46 dari 57 orang trainee IMM berhasil selamat sedangkan 11 orang lainnya masih brusaha dihubungi,” begitu pernyataan resmi KBRI.

Kini, KBRI tengah fokus dalam mengevakuasi warga dari tiga zona bencana di Fukushima, Iwate, dan Miyagi. Namun, upaya ini terkendala akibat medan yang rusak parah akibat terjangan tsunami. “Tim telah sampai di Fukushima namun terhadang longsor sekitar 50 km dari perfektur Miyagi dan Iwate,” ungkap perwakilan resmi KBRI di Tokyo dalam akun twitter.

Gempa bumi berkekuatan 8,9 skala richter, mengguncang barat laut Jepang dan memicu tsunami setinggi10 meter, Jum’at (11/3), sekitar pukul 14.46 waktu Jepang. Media memperkirakan, 1300 orang tewas serta ribuan rumah hancur akibat peristiwa ini. Belum bisa dipastikan apakah di antara korban tewas terdapat warga asing. “Pemerintah Jepang masih fokus dalam evakuasi korban. Sehingga identifikasi korban belum bisa diketahui,” pungkas Lutfi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement