Sabtu 12 Mar 2011 12:50 WIB

Belum Ada WNI Jadi Korban Gempa Jepang

Gempa dibarengi tsunami di Jepang
Foto: dw-world
Gempa dibarengi tsunami di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Michael Tene, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa dan Tsunami Jepang.

"Kami baru berkomunikasi dengan KBRI. Belum ada laporan WNI menjadi korban," kata Michael Tene yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (12/3).

Laporan yang diterima tersebut dari lembaga masyarakat maupun lembaga pelajar dan pantauan langsung KBRI. Pihaknya saat ini terus memantau situasi WNI di Jepang. Terutama WNI yang berada di Miyagi dan Iwate yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa bumi 8,9 Skala Richter (SR) yang disusul gelombang tsunami.

Dari 414 WNI yang berada di kedua wilayah yang berdampingan tersebut, kata Michael, sudah 95 kepala keluarga (KK) yang berhasil dihubungi. Mereka saat ini berada di sejumlah tempat penampungan. "KBRI sudah mengirim tim untuk memberi bantuan kepada warga kita di Miyagi dan Iwate," tambah Michael.

Jumlah WNI yang berada di Jepang sebanyak 31.517 orang. Namun, tidak semua terkena dampak langsung gempa dan Tsunami yang terjadi pada Jumat (11/3). "Kedutaan terus kontak dengan WNI baik melalui jaringan internet maupun telepon dan laporan dari lembaga masyarakat dan pelajar kita di Jepang," kata Michael.

Gempa bumi yang disusul tsunami di Jepang dilaporkan telah merenggut korban jiwa sekitar lebih dari 400 orang. Namun, kantor berita Kyoto memperkirakan korban jiwa lebih dari 1.000 orang. Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan sebanyak 137 orang dipastikan tewas dan 531 orang hilang. Sementara polisi di Sendai, Prefektur Miyagi, secara terpisah melaporkan bahwa 200-300 mayat telah ditemukan di kawasan pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement