REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP – Menteri Hukum dan HAM RI, Patrialis Akbar menyesalkan masih adanya penjagaan yang tidak ketat di sejumlah pintu masuk Pulau Nusakambangan, CIlacap, Jawa Tengah. Tidak ketatnya penjagaan itu diduga menjadi salah satu faktor penyebab masih adanya peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.
“Ini sangat rawan, jalur peredaran narkoba ke dalam lapas bisa berawan dari longgarnya penjagaan di setiap pintu masuk,” kata Patrialis saat mengunjungi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (10/3).
Menurut Patrialis, salah satu contoh longgarnya penjagaan itu bisa dilihat sejak pintu masuk utama ke Pulau Nusakambangan yaitu di Dermaga Wijayapura yang jaraknya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan perahu kecil ke Nusakambangan. Di pintu masuk itu, para petugas keamanan Lapas Nusakambangan tidak melakukan pemeriksaan terhadap wanita. Para wanita yang akan naik perahu menuju pulau itu sama sekali tidak dilakukan pemeriksaan tubuh.
Patrialis mengatakan, berdasarkan keterangan petugas keamanan, mereka hanya memeriksa barang bawaan para wanita itu. “Ini sangat berbahaya, justru dikhawatirkan para wanita yang akan berkunjung ke pulau itu membawa narkoba yang disembunyikan di dalam pakaiannya,” ujarnya.
Selain itu, Patrialis juga melihat masih adanya pintu-pintu masuk ke pulau itu yang tidak mendapatkan penjagaan ketat. Di antaranya adalah pintu masuk dari PT Holcim dan pintu-pintu lainnya. Ia meminta ke depannya setiap pintu masuk harus mendapatkan penjagaan yang ketat.