REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kegeraman Partai Demokrat terhadap PKS tampaknya sudah diubun-ubun. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, menyebut pemanggilan pimpinan parpol koalisi, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bertemu dengan Presiden SBY adalah tanda partai bersangkutan masih bergabung sebagai anggota Setgab.
Mubarok mengaku partai yang bertemu 'kurir' yang diutus SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yakni Sudi Silalahi dan Hatta Rajasa dipastikan tak akan bersama lagi dalam lingkaran pemerintahan. Otomatis posisi menteri yang dijabat kader PKS akan diganti.
"Partai yang bertemu utusan Pak SBY akan ditinggal," kata Mubarok kepada Republika usai acara Munas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Surabaya, Selasa (8/3).
Meski belum tahu kapan terjadi pergantian kabinet, namun Mubarok memastikan bakal terjadi penataan besar-besaran. Ia mengatakan beberapa menteri akan digeser dan diganti kader.
Ia menyatakan pergantian menteri PKS bukan karena masalah sikap Fraksi PKS yang mendukung kebijakan Hak Angket mafia pajak DPR RI. "Evaluasi sudah lama dilakukan dan itu berdasarkan kinerja dan kesepakatan partai koalisi."