REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan, partai yang dipimpinnya sudah "kenyang" kekuasaan sehingga tidak akan terpengaruh gonjang-ganjing koalisi atau perombakan kabinet. "Golkar bahkan sudah sangat berpengalaman dalam kekuasaan, pemerintahan, karena itu Golkar tidak akan terpengaruh irama politik yang ditabuh oleh aktor-aktor politik," kata Ical, sapaan akrab Aburizal, saat memberikan pengarahan pada lokakarya perkaderan Partai Golkar di Jakarta, Ahad malam.
Ical menambahkan, Golkar telah merasakan banyak hal selama berkuasa dan memimpin pemerintahan sehingga Golkar akan berpikir untuk kepentingan jangka panjang, dari sekadar satu, dua, atau tiga kursi menteri di kabinet. "Golkar akan berpikir untuk kepentingan jangka panjang, bagaimana bekerja dan bekarya untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara Indonesia," katanya disambut riuh tepuk tangan para kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ical menegaskan, Partai Golkar memiliki ikatan historis yang kuat dengan masa lalu, sehingga Golkar bisa lebih memahami dinamika politik yang terjadi di masa kini, dan memiliki komitmen yang kuat untuk membangun dan memimpin bangsa ini menjadi lebih baik di masa datang.
"Kami ingin membesarkan Golkar sebagai kekuatan sejarah yang memimpin kekuatan lain untuk maju bersama membangun bangsa dan negara Indonesia di masa depan," katanya. Golkar, lanjut Ical, tidak akan mempertajam perbedaan dengan partai-partai lain, melainkan mencari persamaan, mencari jalan tengah, untuk kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Ical menegaskan pula, meski Golkar berada dalam koalisi partai pendukung pemerintah namun partai yang dipimpinnya akan tetap kritis terhadap pemerintah. "Apa yang diputuskan Golkar soal angket mafia pajak saya kira masih dalam koridor mekanisme demokrasi," katanya. Bagaimana pun, lanjut Ical, Golkar akan memperkuat akar demokrasi di negara dan bangsa Indonesia.