REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah untuk kepentingan jangka panjang, terkait wacana perombakan koalisi atau kabinet. "Kita berpikir untuk jangka panjang," katanya, kepada wartawan yang langsung menyerbunya saat tiba di kantor DPP Partai Golkar, Ahad malam.
Tentang apa yang dimaksud langkah jangka panjang tersebut, Aburizal yang akrab disapa Ical itu, hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban pasti sambil terus berjalan menuju gedung tempat pembukaan perkaderan Partai Golkar dilangsungkan.
Ical juga tidak menjawab lebih lanjut tentang nasib Golkar di koalisi partai pendukung pemerintah. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengatakan, pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera untuk membahas nasib koalisi, hanya soal waktu saja.
Presiden yang juga ketua koalisi, telah mengundang dua partai itu untuk bertemu secara bergiliran. "Masalah waktu dan teknis saja, keduanya sudah dapat giliran, cuma waktunya saja yang belum cocok," katanya.Sebelumnya, dikabarkan Yudhoyono bertemu dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin di Istana Cipanas, Jawa Barat namun kabar pertemuan itu dibantah.
Sebelum bertemu dengan Golkar dan PKS, Presiden Yudhoyono, kata Mubarok, sudah melakukan pertemuan dengan partai anggota koalisi yang menolak hak angket, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Sementara untuk Golkar dan PKS, menurutnya sudah dihubungi pihak Istana namun belum menemukan waktu yang cocok. "Itu soal pelaksanaannya saja. Semuanya (partai koalisi) sudah bertemu, tapi dua ini (Golkar dan PKS) belum," ujar Mubarok.