REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - SBY dinilai melakukan blunder jika mengeluarkan PKS dari koalisi. Lantaran, PKS sebagai partai ideologis memiliki basis partai yang kuat di kalangan terpelajar.
Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latif mengatakan, jika PKS jadi dikeluarkan dari koalisi maupun menterinya di reshuffle, maka hal itu merupakan kekalahan telak bagi PKS. "Saya pikir PKS tidak mau harga dirinya dijatuhkan seperti itu, dan lebih baik mereka keluar. Ini yang mesti diperhitungkan oleh SBY," tuturnya kepada wartawan di DPR, Jumat (4/3).
Yudi mengatakan, sebenarnya basis dukungan PKS yang berada di kalangan terpelajar yakni di kampus-kampus menginginkan PKS berada di luar pemerintahan. "Saya pikir kalangan kampus dari PKS seperti BEM dan KAMMI akan kembali bergeliat di jalanan," bebernya.
Sebenarnya menurut firasat Yudi, Presiden SBY tidak akan berani untuk mendepak Golkar dan PKS. Menurut dia, Golkar merupakan partai dengan kemampuan politik tingkat tinggi dan dipenuhi oleh para politisi yang terampil, sehingga jika SBY menggeluarkan Golkar, maka pemerintah akan dibikin repot.
"Golkar terlalu berharga bagi SBY," tegasnya. Yudi menambahkan, isu perombakan kabinet ini akan memperkuat basis koalisi yang akan dibangun.