Kamis 24 Feb 2011 20:12 WIB

Keluarga Dukung Langkah Nurdin Halid Tuntut Menpora

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Keluarga besar Nurdin Halid mendukung penuh langkah yang ditempuh Ketua Umum PSSI itu untuk menuntut secara hukum Menteri Negara Olah Raga Alifian Mallarangeng. Menurut juru bicara keluarga, Kadir Halid di Makassar, Kamis, Alifian dinilai telah merugikan figur Nurdin melalui upaya-upaya provokasi agar publik berunjuk rasa dengan mengeluarkan sejumlah pernyataan di media sosial dan media massa.

"Kami sementara mengumpulkan pernyataannya, baik yang ada di media sosial seperti twitter maupun di media-media cetak," ujar Ketua Pengda PSSI Sulawesi Selatan tersebut sambil menunjukkan contoh komentar di salah satu laman twitter. Kadir mengatakan, pihak keluarga saat ini sudah berkoordinasi dengan pengacara untuk menelaah pernyataan mana saja yang dinilai sebagai bentuk upaya provokasi.

Menurutnya, keluarga Nurdin menilai sebagai pejabat Alifian seharusnya berposisi netral dan tidak mengambil sikap di salah satu pihak. "Yang jadi pertanyaan, kenapa Alifian mendorong Arifin yang sudah tidak memenuhi syarat?, kenapa dia berupaya melengserkan Nurdin?. Kenapa mau memaksakan AD/ART KONI ke PSSI?. Itukan namanya berpihak," kata mantan Manajer PSM Makassar tersebut.

Terkait statuta, Kadir menjelaskan, PSSI sudah dua tahun terakhir melakukan asistensi ke FIFA dan organisasi internasional sepak bola itu sudah menyetujui isinya, jadi dianggap tidak ada masalah atau rekayasa di dalamnya. Menurutnya, melarang seseorang menjabat di PSSI karena alasan pernah dihukum pidana adalah bentuk pelanggaran hak sipil. Statuta sendiri sudah disahkan sejak kongres tahun 2007.

Menanggapi bentrokan yang terjadi di Kantor PSSI di Jakarta dan DPRD Sulsel di Makassar pada hari ini, Kadir mengatakan, hal tersebut disebabkan pihak pro Nurdin jengah karena merasa Nurdin sudah sangat dizalimi. Kendati begitu, ia menambahkan, bentrokan tersebut sangat disesali pihak keluarga. Mereka juga menyatakan publik dipersilahkan memprotes keberadaan Nurdin di PSSI namun tetap dalam koridor kemurnian aspirasi.

"Silakan protes, kami tetap hargai itu. Asal jangan ada rekayasa atau titipan satu pihak di dalamnya. Kalau kejadian bentrok di Makassar hari ini, kami tahu betul siapa dalangnya," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement