REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Bak gayung bersambut. Para politisi mulai menanggapi pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam soal pemboikotan media. Dipo menuai balasan kritik dari kalangan parpol. Juru Bicara Partai Hanura Suhandoyo meminta Dipo berhenti berkomentar miring.
"Presiden perlu menegur Dipo Alam karena ucapannya sudah melampaui batas," kata Suhandoyo melalui pesan singkat, Rabu (23/2). Dia mengatakan, pernyataan Dipo justru membahayakan kredibilitas Presiden yang saat ini selalu menghargai kritikan.
Suhandoyo menilai Dipo telah salah mengartikan bahasa Presiden. "Menjadi pembantu Presiden seharusnya cerdik dan cerdas dalam menerjemahkan bahasa pimpinannya," ujar Suhandoyo menegaskan.
Dia berpendapat, ajakan boikot terhadap media justru merupakan pembutaan dan pembodohan informasi kepada rakyat meskipun ditujukan kepada instansi pemerintah. Gaya reaktif justru memperburuk citra Dipo sebagai pejabat yang dekat dengan Presiden.