Rabu 23 Feb 2011 04:40 WIB

Ical: Golkar Umumkan Capres Akhir 2012

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Partai Golkar akan mengumumkan calon presiden (capres) yang didukung pada akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013. "Saya nggak bisa menjawab sekarang (soal capres), karena kami akan melakukan survei kader ke masyarakat dulu," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) di Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi pertanyaan peserta seminar nasional memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-88 NU yang digelar PWNU Jatim. Dalam seminar yang juga menampilkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, fungsionaris PPP KH Noer Iskandar SQ, Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj, Ketua Umum FPI Habib Rizieq, dan mantan Panglima Laskar Jihad ustadz Ja'far Umar Thalib itu, seorang peserta menanyakan kesiapannya menjadi capres.

Menurut Ical, survei masyarakat itulah akan menentukan siapa yang bisa menjadi "leader" (pemimpin) yang tegas, keras, dan dinilai mampu. "Jadi, jawabannya bukan sekarang tapi nanti tahun 2012. Saya terikat memimpin Golkar, karena Golkar belum menentukan capres maka saya tak bisa mengatakannya," katanya.

Pihaknya akan memilih kader terbaik Golkar maupun figur luar sebagai pimpinan bangsa.

"Yang terbaik hasil keinginan masyarakatlah yang akan diusung Golkar dalam Pemilu 2014," katanya.

Protes PKB

Menanggapi seminar itu, Humas DPW PKB Jatim Arie Rangkuty menyatakan pihaknya akan tetap mengawal program yang memihak kepentingan warga NU, meski PKB tidak diundang dalam seminar itu. "Pada saatnya, Fraksi PKB DPR RI dan DPRD Jatim akan mengumumkan secara terbuka tentang bantuan apa saja yang sudah disalurkan kepada NU secara kelembagaan dan basis NU di pesantren," katanya.

Ia menyatakan publik NU yang akan menilai sikap PKB kepada NU dan sikap pimpinan NU yang meminggirkan PKB dan lebih memihak kepada PPP untuk kepentingan individu. Ketika dikonfirmasi ANTARA tentang protes PKB yang menilai pimpinan NU memberi "panggung" kepada PPP dalam seminar, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah membantah anggapan PKB itu.

"Sekarang ada 34 parpol, kalau diundang semuanya tentu tidak cukup seminar sehari, karena itu kami mengundang empat partai dengan kriteria yakni partai penguasa (Demokrat), partai sekuler (Golkar), partai nasional (PDIP), dan partai Islam (PPP)," katanya.

Menurut pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu, parpol Islam hanya ada PPP dan PKS, karena itu pihaknya memilih PPP, sedangkan PKB adalah parpol Islam nasionalis. "Selain itu, PKB sendiri ada tiga partai yakni PKB Muhaimin, PKB Gus Dur, dan PKNU, sehingga kami sulit mengundang salah satu di antara ketiganya, karena nanti dianggap memihak si A dan mengabaikan si B," katanya.

Namun, katanya, pihaknya juga mengundang parpol lain seperti PKS, PKB, PKNU, dan sebagainya sebagai peserta aktif. "Itulah pertimbangan kami, semoga mereka mengerti," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement