REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Sekretaris Kabinet Dipo Alam tidak hanya mengkritik media massa yang menjelekkan pemerintah, dia juga memberikan kritik pada humas di lembaga-lembaga pemerintahan. Humas-humas itu sebaiknya lebih sering memberi penjelasan kepada masyarakat terkait programnya masing-masing dibanding membuat baliho yang besar untuk menyenangkan menterinya.
"Dua minggu yang lalu ada saya panggil sekjen, saya undang humas, hey look, media itu dan rakyat kita tidak selalu juga salah saya bilang, daripada kamu bikin baliho besar-besar untuk menteri kamu, daripada kamu bikin buku colour yang begitu mahal sebagai proyek, untuk bikin menyenangkan menteri kamu, kamu jelaskan kepada rakyat, saya bilang gitu," kata Dipo di Istana Bogor, Selasa (22/2).
Dia mengatakan, humas-humas di lembaga pemerintahan juga perlu memberi penjelasan agar tidak ada yang menjelekkan pemerintah. "Jelaskan orang-orang yang menjelek-jelekkan pemerintah itu mungkin mereka kurang informasi," ujar Dipo menegaskan. Dia menegaskan sudah melakukan kritik ke dalam sebelum memberi kritik kepada media.
"Jangan kira saya tidak kritik ke dalam, saya kritik ke dalam bagaimana lemahnya humas pemerintahan, dan mereka itu banyak masih project oriented, saya kritik mereka, termasuk sekjennya, jadi saya katakan kalau sekarang ada juga yang sebaliknya media menjelekkan, diberikan penjelasan," ujar Dipo bernada tegas. Media, kata dia, sebaiknya tidak menyebar kebencian kepada pemerintah.
"Kita tahu lah yang pemilik media itu siapa sih, apa rakyat yang punya, hah? Pemilik si TV itu siapa? Tahulah kita. Tapi kalau kita ingin Indonesia damai, kita tetap kritis, silakan, mencerdaskan bangsa, tapi jangan mencerdaskan bangsa dengan cara yang seperti itu terus. Sekarang masa saya kritik sekali aja sudah ribut," ujar Dipo memaparkan.
Dia bercerita, dirinya punya cucu kalau nonton TV sering ketakutan melihat tayangan Peristiwa Priok dan Peristiwa Cikeusik. "Itu dia ketakutan melihat itu orang bakar, sudah itu rusak rumah segala macam, saya bilang sudah switch aja. Jadi, sekarang saya perluas lagi, bukan hanya media saja, kepada masyarakat pun, switch aja TV-nya, selesai, sudah, jangan ditontonlah TV yang begitu mutunya," kata Dipo.