Ahad 13 Feb 2011 19:04 WIB

Mantan Menteri Bustanil Arifin Meninggal Dunia

Rep: Fitria Andayani/Abdullah Sammy/ Red: Stevy Maradona
Bustanil Arifin usai menjenguk Soeharto di RSPP, Januari 2008
Foto: Antara
Bustanil Arifin usai menjenguk Soeharto di RSPP, Januari 2008

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bustanil Arifin, menteri Koperasi dan Kepala Badan Logistik (Bulog) pada masa Orde Baru meninggal dunia di Los Angeles, Amerika pukul 15:35, Ahad (13/2).

Pria kelahiran Sumatera Barat ini tutup asia di usia 86 tahun akibat sakit komplikasi diabetes yang dideritanya. Penyakit tersebut sudah diderita oleh Bustanil sejak Januari lalu.

Di masa Orde baru, Bustanil menjadi Menteri Koperasi/Kepala Bulog pada Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983 – 21 Maret 1988) dan  Menteri Koperasi/Kepala Bulog Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988 – 17 Maret 1993).

Sejak kecil, Bustanil menyukai pelajaran sejarah, terutama tentang tokoh-tokoh dunia. Tokoh dunia yang paling disukainya adalah Indira Gandhi, Margaret Thatcher, dan Presiden kedua Indonesia, Soeharto. Dia mengaku sangat terpengaruh oleh Suharto. Bukan hanya tentang kepemimpinan namun juga soal menjaga kesehatan jiwa dan raga.

Hal ini dibuktikan Bustanil saat Soeharto dirawat di RS Pertamina Pusat, Januari 2008. Tiap hari Bustanil datang menjenguk Soeharto sejak pagi, dan baru pulang ke rumahnya malam hari.

Saat umur 18 tahun, terbersit dipikiran Bustanil untuk menjadi perwira militer. Demi mewujudkannya, dia mengikuti latihan militer di Batusangkar, Sumatera Barat. Dia juga sempat menjadi guru di Sekolah Pegawai Tinggi yang mengajar kemiliteran.

Kerabat Bustanil Arifin, Marwah Daud  menyatakan, Bustanil Arifin sangat peduli dengan bidangnya. Dia pun sangat peduli dengan kaderisasi di organisasi yang pernah membesarkan namanya, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

“Dia tidak segan memberikan kesempatan kepada orang muda untuk menonjol,” katanya. Selain itu, lanjut Marwah, dia dan keluarganya sangat peduli dengan pendidikan. “Saya sangat kehilangan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement