Jumat 11 Feb 2011 19:44 WIB

Kapolda Banten Dimutasi Karena Tidak Jalankan Sistem

Brigjen Pol Agus Kusnadi (kanan)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Brigjen Pol Agus Kusnadi (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kapolda Banten, Brigjen pol Agus Kusnadi, dimutasi karena dianggap tidak menjalankan sistem di kepolisian saat terjadi kasus bentrok warga dengan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, beberapa waktu lalu.

"Mutasi dilakukan untuk kepentingan organisasi. Karena, ada sistem yang dinilai kurang berjalan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Jumat (11/2).

Agus selanjutnya akan menempati posisi barunya di Mabes Polri sebagai Staf Ahli Analisis Kebijakan Utama Bidang Keamanan. Jabatan Kapolda Banten digantikan Brigjen pol Putut Bayuseno yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya. Selanjutnya, posisi Wakapolda Metro Jaya dijabat oleh Brigjen Pol Heriawan yang sebelumnya bertugas di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

"Hal tersebut berdasarkan surat telegram Kapolri nomor STR/105/II/2011 pada tanggal 11 Februari 2011," kata Anton.

Selain Kapolda Banten, pejabat lain yang dimutasi di jajaran Polda Banten yakni Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Kombes Des Aditiawarman. Des digantikan AKBP Sudaryanto yang sebelumnya menjabat Wadir Intelkam Polda Jambi.

Kapolres Pandeglang, AKBP Alex Fauzi Rasad, digantikan oleh AKBP Ady Soeseno yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Analisis Direktorat Narkoba Polda Banten. "Serah terima jabatan direncanakan pada hari Senin (14/2)," katanya.

Polda Banten sudah menetapkan lima tersangka terkait kasus Ahmadiyah Cikeusik yang terjadi pada Ahad pagi (6/2). Insiden bentrokan menyebabkan jatuhnya delapan korban. Tiga di antaranya meninggal dunia yakni Karno dan Mulyadi yang merupakan kakak beradik dan warga Kecamatan Cikeusik. Seorang lainnya bernama Roni yang merupakan warga Jakarta.

Lima orang lainnya yakni Pipip warga Cilegon, Dias (Jakarta), Ahmad (Jakarta), Deden Dermawan (Jakarta) dan M Ahmad (Ciledug) sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Rasa Asih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement