REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG--Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri, melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan antara jamaah Ahmadiyah dengan warga di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Pantauan di lokasi, Senin, menunjukkan beberapa orang personel dari Puslabfor Mabes Polri melakukan olah TKP, dengan fokus di rumah Parman, pimpinan Ahmadiyah Cikeusik.
Kegiatan olah TKP dilakukan tim dari Puslabfor Mabes Polri di bawah pimpinan AKBP Taufik. "Hari ini kita melakukan olah TKP, dan diperkirakan akan rampung dalam dua hari ini," kata Taufik.
Rumah Parman, yang menjadi fokus olah TKP juga telah dipasangi "police line", dan masyarakata dilarang untuk masuk ke tempat kediaman mubaligh Ahmadiyah tersebut. Tempat kediaman Parman tersebut, mengalami kerusakan sangat parah. Kaca jendela rumah tersebut suluruhnya pecah dan gentingnya juga sebagian bolong.
Seribuan massa terlibat bentrokan dengan jamaah Ahmadiyah pada Minggu (6/2) pukul 10.00 WIB.
Bentrokan tersebut dipicu kedatangan sekitar 20 orang jamaah Ahmadiyah dari Bogor dan Jakarta ke rumah Parman pada Sabtu malam (5/2), dan mengeluarkan pernyataan bernada menantang.
Akibat bentrokan itu, tiga orang jamaah Ahmadiyah meninggal, dan lima orang dari anggota organisasi keagamaan dari masyarakat mengalami luka cukup parah. Selain itu, dua unit kendaraan roda empat, satu unit sepeda motor dan satu unit sepeda juga hangus dibakar massa.
Sementara Parman bersama istrinya yang berkewarganegaraan Filipina dan Atep, Sekretaris Ahmadiyah Cikeusik diamankan oleh Kepolisian setempat.