REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso memperkirakan akan ada "reshuffle" menteri di Kabinet Indonesia Besatu II. "Saya mendapat sinyal dan tanda-tanda itu dari teman-teman di Partai Demokrat," kata Priyo Budi Santoso, di Jakarta, Ahad (6/2).
Menurut Priyo, jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai melakukan "reshuffle" menteri di kabinet, salah satu pertimbangan adalah kinerja. Dalam setahun Kabianet Indonesia Bersatu (KIB) II, kata dia, ada beberapa menteri yang tidak menunjukkan performanya dan masyarakat banyak tidak mengetahui apa program yang telah dicapai menteri tersebut.
"Kalau mau jujur, ada sekian menteri yang tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam setahun ini," kata dia. Priyo menambahkan, karena tidak menunjukkan kinerja yang baik selama setahun sehingga sehingga sampai Presiden Yudhoyono dalam beberapa kesempatan harus menangani persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan di tingkat menteri.
Menurut dia, menteri yang memiliki kinerja seperti ini adalah hak dan kewenangan presiden apakah akan dipertahankan, diperingati, atau dijewer. "Partai Golkar`menilai ada sejumlah menteri di KIB II yang kinerjanya di bawah performa, tapi hal itu merupakan kewenangan presioden. Kita tunggu saja, apakah presiden akan melakukan 'reshuffle' atau tidak," katanya.
Wacana "reshuffle" menteri kabinet ini sudah berhembus sejak sekitar empat bulan lalu, tapi realitasnya hingga saat ini belum ada "reshuffle".