REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi menghentikan sementara proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya KMP Laut Teduh II, Jumat (4/2) ini.
"Hari ini tim dari Puslabfor dan KNKT tidak melakukan investigasinya ke dalam KMP Laut Teduh II," kata Direktur Polair Polda Banten, AKBP Budhi Hermawan. Dia menjelaskan, rencananya Puslabfor Mabes Polri akan membawa hasil investigasi yang dilakukan pada Rabu (2/2) ke Jakarta untuk dilakukan proses selanjutnya.
"Rencananya Puslabfor Mabes Polri akan melakukan proses investigasinya esok hari (Sabtu, 5/1)," katanya menjelaskan. Sementara itu, anggota KNKT Alek Nur Wahyudi menjelaskan, hasil investigasi yang dilakukan pertama kali di dalam KMP Laut Teduh II, akan dilakukan pembahasan dengan tim di Jakarta.
"Hari ini memang kami tidak melakukan investigasi didalam KMP Laut Teduh II. Kami akan melakukan konsolidasi tim dulu, dari hasil kami yang sudah ada, termasuk dokumentasi gambar yang tekah dilakukan kemarin," katanya menjelaskan.
Disinggung mengenai masih perlu tidaknya melakukan investigasi di dalam KMP Laut Teduh II, KNKT akan memutuskan dalam konsolidasi tim nanti. "Kami belum tahu, apakah besok masih perlu masuk ke dalam kapal atau tidak, karena jika melihat kondisi kapal, sepertinya tidak memungkinkan karena sangat rapuh dan keropos," katanya.
Namun, kata dia, jika dilihat dari kebutuhan data, KNKT masih memandang perlu untuk melakukan investigasi. "Data utama memang kami sudah dapatkan, namun data-data penting yang ada juga masih ada yang belum kami dapatkan," katanya.
Pada Jumat (28/1), KMP Laut Teduh II terbakar setelah bertolak dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung pada pukul 03. 59 WIB. Data sementara tim evakuasi pencarian korban tenggelam dan terbakar baru menemukan 28 jenazah, sebagian besar kondisi mayat sudah menjadi abu, dan hanya menyisakan tengkorak kepalanya saja.