REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan program "IPB Goes to Field" untuk membantu pemulihan lahan pertanian pascaerupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah.
"Dalam kegiatan itu diterjunkan sebanyak 60 mahasiswa di Dusun Pule, Desa Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Magelang dan Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali," kata Ketua Tim "IPB Goes to Field" Prastowo di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia usai meninjau pelaksanaan "IPB Goes to Field", program itu meliputi membangun kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan terkait pemulihan lahan pertanian, menyiapkan lahan dan pengolahan tanah berbasis konservasi tanah dan air.
Selanjutnya, pemulihan lahan salak melalui pengembangan teknologi biopori, menata jaringan perpipaan sistem suplai air, dan menata kelembagaan ekonomi pertanian.
Di Dusun Pule masalah yang dihadapi antara lain lahan pertanian tertutup pasir hasil erupsi Merapi yang cukup tebal sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga dibutuhkan teknologi biopori agar tanaman bisa tumbuh subur.
Di Dusun Stabelan masalah yang ditemui antara lain lahan pertanian tertutup pasir silika yang keras dan tidak bisa ditembus akar tanaman dengan ketebalan antara 5-10 sentimeter. Untuk itu, petani diminta mengolah lahan seperlunya saja.
"Jika petani mengolah seluruh lahan akan memakan biaya yang mahal, sehingga diterapkan sistem tersebut sekaligus untuk melapukkan pasir silika. Pasir itu sebenarnya jika sudah lapuk akan menjadi pupuk yang bagus," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
