REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Mantan Presiden BJ Habibie dijadwalkan hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR tentang industri pertahanan di gedung DPR pada Senin (31/1) pagi ini.
Komisi I akan bertukar pikiran dengan Habibie soal teknologi untuk menunjang kemandirian pertahanan, khususnya pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan oleh TNI dalam menjalankan tugas pokoknya.
Menurut Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, rapat tentang industri pertahanan ini akan menghadirkan pula para Direktur Utama BUMN Industri Pertahanan. Beberapa BUMN Industri Pertahanan di antaranya PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, dan PT Pindad. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah memproduksi alutsista TNI. Contohnya, salah alutsista yang baru saja diproduksi PT PAL adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin.
Anggota Komisi I Yahya Secawirya menambahkan, Habibie diharapkan bisa memaparkan soal teknologi dalam bidang pertahanan. "Kami akan menggali kembali pemikiran beliau tentang hi-tech," ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (31/1). Meski demikian, rapat ini tidak dihadiri oleh Menteri Pertahanan dan TNI sebagai perumus kebijakan dan pengguna alutsista produksi BUMN Industri Pertahanan dalam negeri