REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Korban Kapal Laut Teduh II yang terbakar di Selat Sunda masih mencari anggota keluarganya yang belum ditemukan, baik di RS Krakatau Medika, di RS Cilegon maupun di Lampung.
"Bapak saya belum ketemu hingga saat ini, entah di mana karena datanya dan orangnya juga belum ketemu," kata Tugino, salah seorang korban selamat saat ditemui di RS Krakatau Medika Cilegon, Sabtu.
Ia mengatakan, saat kejadian tersebut dirinya bersama anggota keluarga lainnya sebanyak tujuh orang hendak berangkat ke Lampung setelah berkunjung dari keluarganya di Jakarta.
Namun, saat peristiwa tersebut terjadi seluruh keluarganya berpisah, satu anggota keluarga di antaranya sudah diketahui meninggal dunia bernama Sanis, namun bapaknya, Mustari (80), hingga hari kedua belum ditemukan.
Menurutnya, ia sudah mencari data di RS Krakatau Medika, di RS Umum Kota Cilegon dan data korban yang dibawa ke Kalianda Lampung, tetap tidak ada informasinya.
Korban lainnya yang masih dirawat di RS Krakatau Medika Siti Karsih (50) mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut, ia masih terbayang saat awal peristiwa tersebut berebut naik ke atas tangga kapal dan langsung terjun ke laut dengan menggunakan pelampung.
Saat kejadian ia sedang berada dalam bis Handoyo di dek kapal paling bawah bersama sopir bis dan kondektur. "Saat kejadian saya sedang tiduran di bis, tiba tiba bau asap seperti kebakaran. Saya langsung lari ke atas," kata warga Tegal yang hendak berangkat ke Riau saat peristiwa tersebut.
Ia mengaku masih trauma dengan kejadian itu dan semalaman tidak bisa tidur. Ia masih menjalani perawatan di RS Krakatau Mediak karena luka memar pada pinggang akibat terjun dari kapal saat peristiwa itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika