REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - Kapal Ferry KMP Laut Teduh II terbakar di tengah laut dini hari tadi. Saat penumpang panik, sekoci tidak berfungsi untuk menyelamatkan penumpang.
Salah seorang penumpang, Fahri Azlan mengaku, dirinya merasa panik ketika mendengar suara teriakan kebakaran. Kemudian melihat orang-orang langsung terjun ke laut dengan menggunakan pakaian pelampung.
Namun, dirinya bersama penumpang lainnya saat mengambil sekoci tidak bisa diturunkan karena macet. "Kami beruntung terjun ke laut dengan menggunakan pelampung hingga selamat," katanya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon, M Iqbal saat ditemui dalam evakuasi korban, Jumat. Iqbal mengatakan, kondisi kapal yang terbakar itu harus menjadi catatan dan evaluasi pihak pembuat kebijakan, dalam hal ini Admimistrator Pelabuhan Kelas I Banten. Mereka yang mengeluarkan uji kelayakan karena instansi yang berwenang untuk keselamatan penumpang.
Kapal yang terbakar tersebut sangat minim fasilitas dan sarana keselamatan. "Seharusnya, sekoci itu bisa diturunkan ke laut untuk menyelamatkan penumpang," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesyahbandaran Adpel Kelas I Banten Thomas Candra mengaku pihaknya hingga kini belum mengetahui secara persis kondisi kapal yang terbakar tersebut.
"Nanti saja bila semua selesai evakuasi kami akan kabarkan keterangan," ujarnya.