Rabu 19 Jan 2011 08:12 WIB

TKI Asal Blitar Tewas di Taiwan

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR--Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Handoko (33), diketahui tewas saat bekerja di Taiwan, dan hingga kini jenazahnya masih tertahan. Siti Aminah (30) istri Handoko, Selasa, mengatakan, kabar kematian suaminya itu diketahui dari saudara kembar suaminya, Handono yang juga bekerja di Taiwan pada 27 Desember 2010. Kabar itu diinformasikan oleh Handono kepada keluarganya di rumah.

"Saya hanya dikabari keluarga suami jika dia (Handoko) meninggal di sana (Taiwan). Saya kaget dengan kabar ini karena Handono tidak langsung menghubungi saya, melainkan kakaknya," kata Aminah.

Walaupun dikabari jika suaminya meninggal dunia, Siti mengaku belum mengetahui persis penyebab kematiannya. Bahkan, ia juga mengaku belum mendapat kabar lebih lanjut, kondisi jenazah suaminya dan rencana kepulangan. "Kami belum ada kabar pasti penyebab kematiannya karena belum ada pemberitahuan. Harapan kami, jika ia benar meninggal jenazahnya segera dipulangkan," katanya dengan berlinang air mata.

Siti mengaku sangat gelisah dengan kabar itu. Ia merasa tidak nyaman, karena kepastian kabar kematian suaminya tidak jelas. Bahkan, penyebabnya pun juga tidak jelas. Sementara itu, Warih yang merupakan adik korban berharap agar pemerintah mau membantu mengurus kepulangan jenazah kakaknya. Ia juga berharap, pemerintah mau membantu, agar PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) mau bertanggungjawab dengan kasus tersebut.

Ia mengatakan, kakaknya berangkat secara resmi ke Taiwan pada 27 April 2010 melalui PT Pandu di Malang. Namun, oleh PT Pandu, kakaknya dilempar ke PT Isa di Jakarta, yang menempatkan kakaknya bekerja di pabrik baja. Ia juga mengaku menyesalkan sikap agen yang dinilai tidak serius menangani masalah ini. Berkali - kali dihubungi dan dimintai penjelasan rencana kepulangan, agen itu selalu dingin menanggapinya.

"Kami hanya berharap, pemerintah membantu untuk memulangkan jenazah kakak. Keluarga sangat gelisah dengan hal ini, karena dari agen sendiri kelihatannya enggan untuk tanggung jawab," ujarnya dengan nada kesal.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Blitar Wiyakto mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani masalah itu. "Kami akan usahakan koordinasi dengan instasi terkait untuk menangani masalah itu. Masalah TKI baik resmi maupun tidak resmi, jika dari Blitar tentunya akan diperhatikan pemerintah daerah," kata Wiyakto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement