REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap pertemuan antara pemerintah dan para tokoh lintas agama dapat menenteramkan rakyat Indonesia.
Dalam pengantarnya pada pertemuan dengan tokoh lintas agama di Istana Negara, Jakarta, Senin malam, Presiden kembali mengingatkan pentingnya persatuan dan kerja keras untuk membawa Bangsa Indonesia sebagai bangsa maju pada abad ke-21.
"Semoga umat di belakang tokoh agama dan rakyat Indonesia yang mengikuti acara ini juga tenteram karena melihat terjalin komunikasi meski kritis tapi penuh tanggung jawab di antara pemuka lintas agama dan kami jajaran pemerintah yang sedang mengemban tugas," tutur Presiden.
Presiden menyampaikan pengantar yang masih bisa diliput oleh media massa pada pertemuan yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono beserta seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu II itu. Sedangkan acara dialog inti yang mengemukakan pandangan para tokoh lintas agama dan masukan mereka ke pemerintah tidak bisa diliput oleh media massa.
Para wartawan diminta meninggalkan ruangan utama Istana Negara ketika Presiden mengakhiri pengantarnya dan selanjutnya mempersilakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin untuk mengemukakan pandangannya. Para Wartawan baru diizinkan masuk kembali pada akhir acara untuk mendengarkan kesimpulan acara dialog tersebut.
Dari pemuka agama hadir antara lain Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe, tokoh Katolik Franz Magnis Suseno, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya, serta tokoh Konghucu Budi Tanoewibowo.