REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengingatkan Gerakan Pemuda Ansor agar tidak mengundang intervensi dari luar terkait pelaksanaan kongres organisasi kepemudaan NU itu.
"Tidak pernah ada intervensi yang bertujuan untuk kebaikan organisasi," kata Hasyim di Jakarta, Selasa. Hasyim mengemukakan hal itu menanggapi protes yang dilayangkan Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Barisan Ansor Serba Guna (Banser) terkait pelibatan Marinir TNI AL dalam pengamanan Kongres GP Ansor di Surabaya, 13-17 Januari 2011.
"Kalau benar kongres akan dijaga Marinir, dan tidak boleh dijaga Banser, serta adanya kolaborasi politik, itu bukan hanya kesalahan dalam mengatur organisasi, tetapi merupakan 'kejahatan'," kata Hasyim.
Mantan Ketua GP Ansor Jawa Timur itu menilai Ansor keterlaluan, jika benar Banser tidak dilibatkan dalam pengamanan kongres.
Secara terpisah mantan aktivis GP Ansor Taufikurrahman Saleh menyatakan belum sepenuhnya yakin Marinir benar-benar mau diajak menjadi pengendali pengamanan kongres Ansor.
Namun demikian, ia mendukung sikap Banser yang menolak pelibatan Marinir dalam pengamanan kongres yang digelar di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, tersebut.
Menurutnya, pelibatan Marinir dalam pengamanan kongres menandakan Banser tidak lagi dipercaya, bahkan oleh Ansor sendiri, serta hilangnya kemandirian Ansor.
"Ini salah satu indikasi adanya erosi ideologi di tubuh Ansor. Ansor kok jadi kehilangan kemandirian seperti itu ya," katanya.