REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Gerakan Penyelamat Nahdlatul Ulama (GPNU) menyatakan keprihatinannya terhadap pelaksanaan Kongres XIV Gerakan Pemuda Ansor yang terkontaminasi kepentingan politis.
"Kami prihatin Kongres Ansor terkontaminasi politik. Hal ini jelas sangat merugikan Ansor," kata Ketua GPNU, M Khoirul Rijal di Surabaya, Selasa. Ia melihat kongres yang rencananya berlangsung pada 13-17 Januari 2011 di Surabaya itu, sudah tidak murni lagi.
"Banyak parpol yang memasang kadernya sebagai kandidat ketua umum atau pengurus untuk kepentingan kelompoknya," katanya.
Rijal mengingatkan Ketua GP Ansor, Saifullah Yusuf, segera menjauhkan organisasi yang dipimpinnya itu dari kepentingan politik parpol. "Jangan sampai parpol mengobok-obok rumah tangga Ansor untuk kepentingan sesaat dan kelompoknya," ucapnya, menegaskan.
Menurut Rijal, kekhawatiran praktik politik uang tersebut sangatlah beralasan, mengingat sebagian besar kandidat Ketua GP Ansor berasal dari kader partai, meski mereka semula juga pengurus Ansor.
Beberapa kandidat tersebut, di antaranya Malik Haramain (Sekjen GP Ansor sekaligus anggota Fraksi PKB DPR), Chotibul Umam Wiranu (wakil Ketua GP Ansor/anggota Fraksi Partai Demokrat DPR), Nusron Wahid (mantan Ketua Umum PMII/anggota Fraksi Partai Golkar DPR), Munawar Fuad (mantan pengurus GP Anshor), Saiful Tamlika (PPP), dan Marwan Jakfar (Demokrat).