REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menggalang dukungan dari sejumlah kiai yang ada di Jawa Timur.
Berdasarkan siaran pers PPP, Sabtu, menyebutkan, penggalangan dukungan oleh PPP itu dilakukan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali didampingi oleh Wakil Ketua Umum Chozin Chumaidy, Wakil Sekjen Romahurmuziy dan Bendahara Umum Suharso Monoarfa.
Mereka berkunjung ke sejumlah pesantren di Jawa Timur untuk bersilaturahmi dengan sejumlah ulama guna menggalang kembali kesungguhan para kiai agar bergabung bersama PPP untuk perjuangan Ahlussunnah wal Jamaah pada Pemilu 2014.
Hal itu merupakan kelanjutan dari aksi kebulatan tekad 36 kiai sepuh di Jawa Timur pada 25 Desember 2010, terutama dari wilayah Mataraman (eks Karesidenan Kediri, Karesidenan Bojonegoro dan Karesidenan Surabaya).
Safari diawali dengan kunjungan ke Pondok Pesantren Raudlotul 'Ulum, Besuk, Kabupaten Pasuruan, yang diasuh KH Mas Subadar, kemudian Suryadharma Ali mengajak para kiai pulang ke PPP sebagai rumah sendiri.
Menteri Agama itu menyanggupi permintaan para kiai ikhwal dijadikannya PPP sebagai garda terdepan perjuangan Islam Ahlussunah wal Jamaah.
"Betapa pentingnya kebutuhan memperjuangkan politik Islam karena masih banyak aspek kehidupan umat Islam yang belum terakomodasi ke dalam sistem hukum negara. PPP siap menjadikan dirinya sebagai rumah besar politik Islam di Indonesia. Kalau Islam politik yang selama ini ada terus dipinggirkan akan dikhawatirkan terjadi disharmoni," kata Suryadharma Ali.
Yang menarik, hadir pada kesempatan pertemuan terbatas di kediaman kiai Mas Ahmad Subadar adalah jajaran pengurus NU dan PKNU di sekitarnya, antara lain Rois Syuriah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Muzakki; Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Sonhaji; Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Mukhtar; Rois Dewan Syuro DPC PKNU Kabupaten Pasuruan, KH Najib Mi'ad; dan Wakil Ketua PCNU Probolinggo KH Imron Mumakkin.
Suryadharma juga mengajak para kiai bersama PPP untuk membangun akidah umat dalam mengentaskan kemiskinan dengan jalan mengembalikan Jawa Timur sebagai lumbung suara PPP secara nasional. "Sekaligus jalan ini adalah membesarkan Islam dan membesarkan Islam politik di Indonesia," ucapnya.
Para Kyai sepuh yang turut mendampingi SDA dalam safari tersebut adalah KH Zainudin Djazuli (Ploso, Kediri) dan KH Anwar Iskandar (Kediri), sedangkan para kiai sepuh yang hadir antara lain KH Nuruddin (Probolinggo), KH Fahrurrozi (Bululawang, Malang), KH Abdul Majid Imron, dan KH Abdurrohman Syakur.
Safari berikutnya dilanjutkan ke PP Sidogiri, pondok pesantren tertua di Jawa Timur yang sudah berusia 273 tahun. Hadir hampir seluruh majelis pengasuh PP Sidogiri, antara lain, KH Nawawi Abdul Jalil, KH Fuad Nurhasan, KH Bahruddin Thayyib, KH Abdullah Syaukat Siraj, KH Nawawi Sa'doellah dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Suryadharma meminta dukungan para pengasuh atas perjuangan politik Islam yang diemban PPP, sementara para pengasuh, khususnya KH Nawawi menyambut baik dan memberi dukungan pada perjuangan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kiai Anwar Iskandar, mengatakan, para kiai meminta keteguhan PPP dalam memberikan perhatian (ngopeni) terhadap pondok pesantren agar PPP tidak gantung semata kepada kekuasaan, melainkan kepada Allah SWT.